Kamis, 10 Maret 2011

KATARAK

Katarak
Penanganan:
Katarak penanganannya harus dilakukan pembedahan atau operasi. Dan sebelumnya pasien dengan katarak yang akan dibedah dilakukan sebagai berikut :
  1. Uji Anel Positif, dimana t
    idak terjadi obstruksi fungsi ekskresi saluran lakrimal sehingga tidak ada dakriosistitis.
  2. Tidak ada infeksi diesekitar mata seperti keraitis, konjungtivitis, blefaritis, hordeolum dan kalazion
  3. Tekanan bola mata normal dan tidak ada glaukoma
  4. Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 100mmHg.
  5. Gula darah telah terkontrol.
  6. Tidak batuk terutama pada saat pembedahan.
Pencegahan: Menghindari batuk waktu pembedahan,Menghindari trauma pada lensa mata yang dapat memecahkan lensa dan harus berhati-hati dalam beraktifitas (menjaga mata tetap baik)dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu :
  1. Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau.
  2. Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm.
  3. Jangan membiasakan buku sambil berbaring.
  4. Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu.
  5. Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
Obat:
Pengobatannya dengan cara pembedahan/operasi dan tidak ada satupun obat yang dapat diberikan(belum ditemukan obatnya). Pembedahan ini dilakukan apabila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila katarak ini meenimbulkan penyulit seperti galukoma. Tindakan bedah ini dilakukan bila telah ada indikasi bedah pada katarak senil, seperti katarak telah mengganggu pekerjaan sehari-hari walapun katarak belum matur, katarak matur, karena apabila telah menjadi hipermatur akan menimbulkan penyulit katarak hipermatur (uveitis atau glaukoma) dan katarak telah telah menimbulkkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkkan glaukoma.
Keterangan:
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak.Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.


Gejala Katarak:
  • Gejala Subyektif:
  1. Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif.
  2. Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan, Bila :*Kekeruhan tipis,kemunduran visus sedikit atau sebaliknya. dan *Kekeruhan terletak diequator, tak ada keluhan apa-apa.
  3. Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak.
  4. Diplopia monocular yaitu penderita melihat 2 bayangan yang disebabkan oleh karena refraksi dari lensa sehingga benda-benda yang dilihat penderita akan menyebabkan silau.
  1. Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopy, hal ini terjadi karena proses pembentukan cataract sehingga lensa menjadi cembung dan refraksi power mata meningkat, akibatnya bayangan jatuh dimuka retina.
  • Gejala Obyektif:
  1. Pada lensa tidak ada tanda-tanda inplamasi.
  2. Pada oblique illumination(mata disinar dari samping): *Lensa tampak keruh keabuan atau keputihan dengan background hitam>
  3. Pada fundus reflex dengan opthalmoscope:*kekeruhasn tersebut tampak hitam dengan background orange. dan *Pada stadium maturestent hanya didapatkan warna putih atau tampak kehitaman tanpa background orange, hala ini menunjukkan bahwa lensa sudah keruh seluruhnya.
  4. Camera anterior menjadi dangkal dan iris terdorong kedepan, sudut camera anterior menyempit sehingga tekanan intraokuler meningkat, akibatnya terjadi glaukoma.
Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh: · Cedera mata · Penyakit metabolik (misalnya diabetes) · Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).


Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak.
Sayangnya, Seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak. Katarak terjadi secara perlahan-perlahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. karena umumnya katarak tumbuh sangat lambat dan tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya penglihatan baru terpengaruh setelah katarak berkembang sekitar 3-5 tahun. Karena itu, pasien katarak biasanya menyadari penyakitnya setelah memasuki stadium kritis.

Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya.



Secara umum terdapat 4 jenis katarak seperti berikut.
  1. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.
  2. Traumatik, merupakan katarak yang terjadi karena kecelakaan pada mata.
  3. Sekunder, katarak yang disebabkan oleh konsumsi obat seperti prednisone dan kortikosteroid, serta penderita diabetes. Katarak diderita 10 kali lebih umum oleh penderita diabetes daripada oleh populasi secara umum.
  4. Katarak Senil adalah katarak yang berkaitan dengan usia, merupakan jenis katarak yang paling umum. Berdasarkan lokasinya, terdapat 3 jenis katarak ini, yakni nuclear sclerosis, cortical, dan posterior subcapsular. Nuclear sclerosis merupakan perubahan lensa secara perlahan sehingga menjadi keras dan berwarna kekuningan. Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat (pandangan baca), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik. Penderita juga mengalami kesulitan membedakan warna, terutama warna biru. Katarak jenis cortical terjadi bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari. Posterior subcapsular merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes