HYPERMETROPIA
- DEFENISI
Hypermetropia atau rabun dekat merupakan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina. Pada Hypermetropia sinar sejajar difokuskan di belakang macula lutea.
Hypermetropia (hyperopia) atau “long – sightedness” adalah suatu kelainan refraksi daripada mata dimana sinar-sinar sejajar yang tidak terbat difokuskan dibelakang retina dengan mata tanpa akomodasi. Oleh karena dibiaskan di belakang retina, bayangan yang dihasilkan kabur. Karenabayangan focus berasal dibelakang retina, mata jadi pendek dan menjadihyperopic.Keadaan ini disebut juga “ far- sightedness”. Penglihatan dekat biasanya kabur kecuali dengan akomodasi maksimal, misalnya pada anak-anak. Meskipun system optical mata secara aktif meningkatkan powernya, mata yang hyperoic sering juga mempunyai bayangan kabur untuk melihat jauh. Kebanyakan anak-anak dilahirkan dengan hyperopia +3 D, tetapibiasanya sembuh pada usia 12 tahun.
- ETIOLOGI
Struktur hyperopia berdasarkan konfigurasi anatomi bola mata
1. Axial hyperopia (hyperopia sumbu)
Bola mata lebih pendek dari normal pada diameter antero posterior, meskipun media refraksi (misalnya lensa atau cornea) normal. Keadaan mata begini lebih mudah untuk menyebabkan terjadinya glaucoma sudut tertutup karena anterior segmen yang memndek dengan penyempitan dari sudut filtrasinya. Setiap 1 mm pemendekan dari diameter antero-posterior mata menghasilkan hypermetropia 3D.
2. Curvature hyperopia (hypermetropia kurvatur)
Keadaan dimana kelengkungan lensa atau cornea lebih tipis dari normal dan power reflaksinya turun. Setai 1 mm penurunan dari radius kelengkungan tersebut menghasilkan hypermetropia 6D.
3. Index of refraction by hyperopia (hypermetropia indeks refraksi)
Terjadi penurunan indeks refraksi akibat penurunan dari densitas beberapa atau seluruh bagian dari system optik mata, juga penurunan power refraksi mata. Biasanya terjadi pada usia tua atau juga pada penderita diabetes terkontrol.
Hypermetropia terdiri dari :
- Laten Hypermetropia
Adalah bagian dari kelainan refraksi yang dikoreksi hanya dengan akomodasi, dimana kelainan hypermetropia tanpa sikloplegia ( atau dengan obat melemahkan akomodasi) diimbangi seleruhnya dengan akomodasi. Hypermetropia laten hanya dapat diukur bila diberikan sikloplegia. Makin muda, makin besar komponen hypermetropia latenseseorang. Makin tua seseorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga hypermetropia laten menjadi hypermetropia fakultatif dan kemudian menjadi hypermetropia absolute. Hypermetropia laten sehari-hari diatasi dengan akomodasi terus-menerus, terutama bila pasien muda dan akomodasinya masih kuat.
- Manifest facultative hyperopia
Bagian dari hyperopia yang dapat dikoreksi oleh power akomodasi pasien sendiri, dikoreksi dengan lensa ataupun keduanya. Penglihatan dapat normal dengan atau tanpa dikoreksi dengan lensa+, tetapi akomodasi tidak sempurna tanpa kaca mata. Pasien hanya mempunyai hypermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kaca mata, yang bila diberikan kaca mata positif yang memberikan penglihatan normal maka otot akomodasinya akan beristirahat.
- Manifest absolute hyperopia
Bagian dari kelainan refraksi yang tidak dapat dikompensasi hanya dengan akomodasi dari pasien. Penglihatan masih kabur, walaupun seberapa besar akomodasi dari pasien. Pasien seperti ini secepatnya memerlukan kaca mata positif untuk melihat jauh. Pengaruh umur pada hyperopia dimulai dari penurunan secara progresif dari power akomodasi, kemudian beralih menjadi laten dan fakultatif hyperopia ke tingkat yang lebih tinggi yaitu absolute hyperopia.
0 komentar:
Posting Komentar